Part 1
Luluh lantak dinasti bakrie serupa soros...
Dalam naungan BHIGOT dalam membuat poros...
Sistem RIBA akan mampus...
Bersama dinasti Rotchilds penghamba KAPITALIS NEO LIBERALIS...
Ketika alergi krisis mewabah...
Membuka kesadaran rakyat atas sejarah uang dari kelas atas sampai bawah...
Membuka kedok bopengnya sistem keuangan dunia...
Di mana money laundering adalah hal biasa dan para mafia seenaknya mencetak uang tanpa dosa...
Dari pabrik rokok sampai narkoba...
Bisnis hanya kamuflase saja...
Colateral tak lebih "BABY PLAY" dalam area bursa...
Hantam kanan-kiri sebuah negara dengan nominal dan angka...
Lempar dosa pada sebuah negara...
Lalu datang menginvasi seolah PAHLAWAN DUNIA...
Serupa dengan tragedi LYBIA...
Rezim digulingkan tanpa tahu racun disuntikan atas nama HAK ASASI MANUSIA...
Cuih...
"GREEN HILTON FOUNDATION" adalah saksi nyata...
Dwi Founding Fathers melawan mafia dunia...
Perjanjian Ganeva seolah tiada...
Gejala aplikasi nyata mulai terasa...
"Selamat datang krisis dunia"
Semua kebagian merata...
Genggamlah erat kepribadian dalam berbudaya...
Bersikap sederhana akan menyelamatkan dunia...
Jangan serakah jika tak mau termakan alam semesta...
Part 2
Ketika khalayak terbiasa dengan kebodohan...
Adu domba jadi tontonan para TUAN...
Serupa gladiator dalam arena pertaruangan...
Sang Raja asyik dengan anggur dan tertawaan...
Apakah kesadaran?
Jika agama sebagai wasiat tak ubahnya lelucon turunan...
Pasca Tirani memasang teror perpecahan...
Tak ada guna klaim kebenaran Agama dan Tuhan...
Pemuka agamawan jadi hartawan...
Ummat jadi sapi perah penuh kepasrahan...
Pajak mengalir tanpa tahu rimbanya...
Serupa pecucian uang berubah menjadi RUKO-RUKO taman siswa...
Narkoba jadi BABY PLAY dalam sistem BNN entah kemana diberangusnya...
Cetakan uang PERURI pun jadi BABY PLAY di detiap instansi seolah punya hak mencetak mencipta...
Percaturan hagemoni politik Indonesia...
Terpecah serupa banyaknya Par-Tai memberi warna...
Terpecah serupa korporasi mengkotak tanah-tanah sumber daya...
Jadikan setiap jengkal TANAH AIR adalah OBLIGASI dalam percaturan BURSA...
Cita-cita kemerderkan terselewengkan...
Serupa ceramah pemuka agama par-tai tanpa kebijaksanaan...
Jual ayat jadilah hartawan...
Melihat dengan corong sempit apatis menjerumuskan...
Budaya penindasan adalah hal biasa...
Jadikan negri berhukum rimba...
Garis jelas mana TUAN dan BUDAK terpampang didepan muka...
Ceremony MERDEKA bias bersamaan martabat bangsa...
Part 3
Pengingkaran atas jiwa...
Membara dalam prasangka...
Menyulut angkara...
Entah berakhir kemana...???
Sejarah berkisah dalam prosa...
Roman estetika penuh gejala...
Berbaur dogma...
Jadilah karangan indah dalam kacamata yang katanya realita...
Jadikan alergi dalam berkhidmat...
Semua berkhianat...
Membuat penat...
Diantara si miskin dan si kaya terpisah sekat...
Kapan semua ini kembali...
Dalam naungan cita-cita proklamasi...
jika pengkhianat amanah tak melaku harakiri...
Maling kelas ayam digebuk sampai mati...
Keadilan adalah fatamorgana dalam bingkai...
Tersusun rapih dalam pancasila dan uud 45 serupa barang mati...
Tiada spirit mewarnai...
Anak bangsa sibuk dengan ideologi luar negri...
Sambil beronani filsafat salah kaprah saling membunuhi...
Realis tak lebih dipandang serupa ateis ataupun agnostik dalam belati...
Ini adalah tragedi...
Bhineka tunggal ika serupa memelihara babi...
Ngepet sana sini tiada lagi peduli...
Moralitas dan naluri asal hidup penuh harta mati tiada peduli...
Rakyat miskin sibuk berjibaku...
Tiada lagi berpikir mengadu...
Kaki tangan asal mampu...
Menopang hari dibawah rezim belagu...
Sedang kaum yang mengecap pendidikan...
Tiada ubahnya dengan yang tak berpendidikan...
Walau sadar dalam belenggu penindasan...
Tapi bungkam seolah kebiasaan...
Masa depan masih meraba...
Negara kaya tak membuat dimanja...
Penindasan malah menjadi hal biasa...
Inilah Indonesia...
(Kombinasi)
Sebuah prosa tanpa daya...
Hentakkan orasi dalam kubangan dosa...
Apalah kata...
Perilaku berbeda...
Teriak anti korupsi...
Hidup dalam sunat sana-sini...
Kita hidup dalam fase tanpa etika...
Tuan kesesatan dari segala dogma...
Bicara kebajikan disetiap jeda...
Tangan mencoleng sudah biasa...
(Ghea)
Fase sangat kritis...
Buat hati miris dan teriris...
Kebajikan jadi tragis...
Kebejatan jadi lahan rezeki strategis...
Sudah lama di maklumi...
Dari orba sampai reformasi...
Hukum ejakulasi dini...
Serupa pejabat impotensi...
Ciih!!!
(Vanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar