Minggu, 09 Agustus 2015

Kota Jahanam




Kota Jahanam

Berdiri pongah setiap barisan bangunan ditengah gemerlapan lampu - lampu pijar hedonisme.
Dimana setiap kaum berebutan tulang dan bangkai saudaranya diatas panji - panji nasionalisme.
Masing - masing mengumbar sompral gombal diatas podium National - State gedung rubuh bernama , Babu berbicara tentang perlawanan dan Tuan berbicara tentang pembebasan.
Anjing - anjing Tuan berkalungan pakaian resik dan bermandikan parfum sosialita ,
sedangkan Babu - Babu Tuan berkalungan rantai serupa Anjing - Anjing Tuan.

Kota Jahanam.

Dimana Tuan menjadikan Babu serupa Anjing Tuan.
Dan Babu - Babu hanya berani menyalak kepada sesama Babu.
Serupa Anjing - Anjing yang sedang berebut tulang belulang hadiah dari Tuan.
Mereka semua berbicara tentang perlawanan terhadap sesamanya dan pembebasan dari kejenuhan , Tuan mempermainkan Babu , Babu galak hanya kepada sesama Babu.

Kota Jahanam.

Anjing Buduk ditengah Kota Jahanam , tiada mengenal panji - panji.
Tiada mengenal Tuan dan Babu disisi.
Tanpa National State gedung rubuh.
Tanpa Hedonisme membasuh.

Anjing Buduk melakukan perlawanan kepada siapa saja untuk melindungi diri.
Menanti pembebasan diujung ajal bernama kematian datang menghampiri.

(31Juli2015)
Kota Jahanam Inspirasi Tulisan : Li Hai Xia.

Kota Jahanam

Oleh : Li Hai Xia

Sebuah tulisan yang lahir dari kegetiran malam , ketika dawai berbunyi mengusik sinaran purnama , ketika setiap baik kata hanya sebuah sajian pelacuran anjing jahanam yang mencari makan.

Sebuah tulisan yang lahir dari suara parau malam , lolongan yang membangunkan penghuni makam diperantauan akhirnya , ketika setiap bait hanya sebuah dahaga hasrat manusia jalang yang kelaparan.

Mengusik gemerlapnya buaian heningnya malam di bawah lampu temaram , anjing buduk menggigil menunggu durjana hari yang berada dalam kalam kematian.

Mengusik gemerlapnya kilauan teduh kota di malam hari , anak manusia mengais - ngais tong sampah sembari menatap asa dipenghujung lorong gelap kota jahanam.

(31Juli2015)